Hakekat dan Tujuan Pembelajaran Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
Sejak awal, pendidikan agama Islam memiliki peranan yang besar dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa. Pembelajaran Qur'an dan Hadits adalah salah satu mata pelajaran utama dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan baca tulis Al-Qur'an dan Hadits, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih mendalam untuk membangun generasi yang berakhlak mulia dan beriman kuat.
Pembelajaran Qur’an Hadits
diharapkan dapat mendukukng Pembentukan Karaktermpeserta didik. Sebagai bahagian
dari materi pendidikan agama Islam maka Qur’an Hadits bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter nasional pada siswa, sehingga mereka
memiliki nilai dan karakter yang baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai anggota masyarakat yang religius dan produktif (Gusliana,
E., & , N. : 2022). Pembelajaran
Qur’an Hadits juga diharapkan dapat berperan sebagai Pengembangan Kepribadian
Muslim. Pendidikan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat kecenderungan
tauhid, yang merupakan fitrah manusia, serta membentuk kepribadian yang baik (Alim,
S.: 2020)
Metode dan Pendekatan yang dilakukan adalah Pembiasaan Islami dalam bentuk Amalan sehari-hari seperti doa dan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) dapat meningkatkan perilaku moral siswa dan keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan. Di sisi lain Peran Guru sangat menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran guru sebagai motivator, kolaborator, dan teladan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan pendidikan sains serta mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan era Revolusi Industri.
Di Madrasah Ibtidaiyah, pendidikan agama Islam tidak hanya mengajarkan baca tulis Al-Qur'an dan Hadits, tetapi juga berfokus pada membangun karakter dan kepribadian siswa yang berakhlak mulia dan beriman kuat. Pendidikan ini membantu membangun generasi yang religius dan beretika melalui metode pembiasaan Islami dan peran aktif guru dan orang tua.
Hakekat Pembelajaran Qur'an Hadits
Hakekat
pembelajaran Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah proses penerapan
nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari siswa. Al-Qur'an
sebagai kitab suci umat Islam dan Hadits sebagai penjelasannya merupakan sumber
utama ajaran Islam, yang mencakup moralitas, hukum, dan pedoman hidup. Siswa
tidak hanya diajarkan untuk menghafal atau memahami teks, tetapi lebih fokus
pada menanamkan nilai-nilai ilahiyah dan meningkatkan kesadaran spiritual
mereka. Mengajarkan al- Qur’an dan al- Hadits juga merupakan cara untuk
mengenalkan siswa pada ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin (memberi rahmat
bagi seluruh alam).
Siswa diajak untuk memahami pesan
universal Al-Qur'an dan Hadits seperti keadilan, kasih sayang, toleransi, dan
kebersamaan melalui pelajaran ini. Dengan demikian, pengetahuan ini berfungsi
sebagai dasar untuk membangun kepribadian yang didasarkan pada iman dan takwa.
Oleh karena itu, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah membangun kepribadian yang teguh yang didasarkan pada iman dan takwa. Tujuannya adalah generasi yang tidak hanya memahami agama dengan baik, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka menjadi orang yang baik bagi masyarakat dan lingkungannya. Tujuan lain dari proses ini adalah untuk membentuk karakter siswa yang memiliki akhlak mulia sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan memahami tugas mereka sebagai khalifah di dunia.
Tujuan Pembelajaran Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
1. Mengenal
dan Memahami Al-Qur'an dan Hadits
Tujuan utama pembelajaran ini adalah mengenalkan siswa pada Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam. Siswa diajarkan cara membaca Al-Qur'an dengan benar (tajwid), memahami makna ayat-ayat sederhana, serta mengenal Hadits-hadits pendek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk menanamkan dasar pemahaman yang kuat tentang Al-Qur'an dan Hadits sambil mengajarkan siswa membaca, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Diharapkan hasilnya akan membentuk kepribadian siswa yang berakhlak mulia, berlandaskan iman dan takwa, dan yang mampu menerapkan ajaran Islam dengan cara yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tujuan utama pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah menanamkan akidah yang kuat dalam siswa. Akidah yang teguh merupakan pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim karena menjadi landasan bagi semua keyakinan, pemikiran, dan tindakan mereka. Siswa diajak untuk mengenal Allah SWT sebagai Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam semesta melalui pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Siswa dikenalkan dengan sifat-sifat Allah yang agung (Asmaul Husna) dan bukti kebesaran-Nya yang tercermin dalam ciptaan-Nya, sehingga mereka dapat merasakan kehadiran Allah di setiap aspek kehidupan.
Siswa diajarkan untuk memahami bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, dan Hadits merupakan penjelasan praktis dari Rasulullah SAW tentang bagaimana mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, siswa tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis tentang Islam, tetapi mereka juga memperoleh pemahaman bahwa ajarannya bersifat universal, relevan, dan dapat diterapkan di mana pun dan kapan pun.
Selain itu, siswa diajarkan untuk memahami bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, dan Hadits adalah penjelasan praktis dari Rasulullah SAW tentang cara mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa tidak hanya mengenal Islam secara teoritis.
Sangat penting untuk mempelajari Al-Qur'an dan Hadits untuk menghindari perbuatan syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Siswa dididik tentang arti tauhid (menyembah Allah) dan bahaya syirik, baik syirik besar (menyembah selain Allah) maupun syirik kecil (riya' atau sombong). Melalui penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang berkaitan dengan tauhid, diharapkan siswa dapat menjaga iman mereka murni dan menghindari segala bentuk penyimpangan akidah.
Oleh karena itu, selain memberikan pengetahuan agama, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits dimaksudkan untuk membangun kepribadian siswa yang berlandaskan akidah yang lurus dan kuat. Diharapkan hal-hal ini dapat menjadi bekal bagi siswa dalam menghadapi kesulitan hidup, mempertahankan iman mereka, dan menjadi orang yang selalu taat dan bertakwa kepada Allah SWT.
3. Membentuk
Akhlak Mulia
Al-Qur'an dan Hadits adalah sumber ajaran Islam yang kaya akan nilai-nilai
akhlak mulia, yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam berperilaku dan
berinteraksi dengan orang lain. Banyak ayat dalam Al-Qur'an mengajarkan
pentingnya akhlak mulia, seperti dalam QS. Al-Ahzab ayat 70; QS. Al-Baqarah
ayat 153; dan QS. Al-Hujurat ayat 13. Selain itu, Rasulullah SAW mencontohkan
dan menekankan pentingnya akhlak mulia dalam Hadits, seperti dalam sabdanya,
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR.
Ahmad).
Tujuan
pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk
menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dalam diri siswa. Melalui penjelasan
ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang berkaitan dengan akhlak, siswa dididik
untuk memahami pentingnya bersikap jujur dalam perkataan dan perbuatan, sabar dalam
menghadapi tantangan dan kesulitan, dan menghormati orang lain tanpa
mempertimbangkan status, suku, atau agama mereka. Nilai-nilai ini tidak hanya
diajarkan secara teoritis, tetapi juga termasuk dalam kegiatan sehari-hari di
tempat kerja, di rumah, dan di sekolah.
Selain
itu, tujuan pembelajaran ini adalah untuk membentuk karakter siswa sehingga
mereka dapat menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, siswa dididik untuk jujur dengan berkata benar, menepati janji, dan
bertanggung jawab. Selain itu, mereka telah dilatih untuk bersabar saat
menghadapi masalah, tidak mudah marah, dan tetap tenang saat situasi sulit
terjadi. Siswa juga diajarkan untuk menghargai perbedaan pendapat dan
keyakinan, serta orang tua, guru, teman, dan orang lain di sekitar mereka.
Jadi,
Al-Qur'an dan Hadits mengajarkan kita untuk memiliki sikap dan perilaku yang
baik, bukan hanya kognitif. Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang
tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki moral yang luhur,
sehingga mereka dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri mereka
sendiri, keluarga mereka, dan masyarakat secara keseluruhan. Diharapkan dengan
internalisasi nilai-nilai akhlak ini, siswa dapat menjadi teladan dalam
kebaikan dan berkontribusi positif dalam membangun lingkungan yang harmonis dan
penuh kasih sayang.
4. Mengembangkan
Kemampuan Spiritual
Al-Qur'an dan Hadits adalah sumber ajaran Islam yang kaya akan nilai-nilai
akhlak mulia, yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam berperilaku dan
berinteraksi dengan orang lain. Banyak ayat dalam Al-Qur'an mengajarkan
pentingnya akhlak mulia, seperti dalam QS. Al-Ahzab ayat 70; QS. Al-Baqarah
ayat 153; dan QS. Al-Hujurat ayat 13. Selain itu, Rasulullah SAW mencontohkan
dan menekankan pentingnya akhlak mulia dalam Hadits, seperti dalam sabdanya, "Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad).
Tujuan pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah adalah untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dalam diri siswa.
Melalui penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang berkaitan dengan akhlak,
siswa dididik untuk memahami pentingnya bersikap jujur dalam perkataan dan
perbuatan, sabar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, dan menghormati
orang lain tanpa mempertimbangkan status, suku, atau agama mereka. Nilai-nilai
ini tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga termasuk dalam kegiatan
sehari-hari di tempat kerja, di rumah, dan di sekolah.
Selain itu, tujuan pembelajaran ini adalah untuk
membentuk karakter siswa sehingga mereka dapat menerapkan nilai-nilai moral
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, siswa dididik untuk jujur dengan berkata
benar, menepati janji, dan bertanggung jawab. Selain itu, mereka telah dilatih
untuk bersabar saat menghadapi masalah, tidak mudah marah, dan tetap tenang
saat situasi sulit terjadi. Siswa juga diajarkan untuk menghargai perbedaan
pendapat dan keyakinan, serta orang tua, guru, teman, dan orang lain di sekitar
mereka.
Jadi, Al-Qur'an dan Hadits mengajarkan kita untuk
memiliki sikap dan perilaku yang baik, bukan hanya kognitif. Tujuannya adalah
untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi
juga memiliki moral yang luhur, sehingga mereka dapat menjadi individu yang
bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan masyarakat secara
keseluruhan. Diharapkan dengan internalisasi nilai-nilai akhlak ini, siswa
dapat menjadi teladan dalam kebaikan dan berkontribusi positif dalam membangun
lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.
Selain itu, tujuan pembelajaran Qur'an dan Hadits adalah
untuk meningkatkan kemampuan spiritual siswa. Siswa diharapkan dapat
meningkatkan kedekatan mereka dengan Allah SWT melalui aktivitas seperti
menghafal ayat-ayat pendek (juz 'Amma), berdoa, dan memahami makna ibadah.
Tujuan dari pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di
Madrasah Ibtidaiyah bukan hanya untuk memberi siswa pengetahuan agama, tetapi
juga untuk membangun kemampuan spiritual mereka. Kemampuan spiritual ini
mencakup elemen keimanan, ketakwaan, dan kedekatan dengan Allah SWT, yang
merupakan pilar penting dalam kehidupan seorang Muslim. Melalui berbagai
kegiatan yang dirancang secara khusus, siswa diajak untuk membangun hubungan
yang kuat dengan Allah dan meningkatkan pemahaman mereka tentang keberadaan
Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Menghafal ayat-ayat pendek, terutama dari Juz 'Amma (Juz
30), yang banyak memiliki makna yang mendalam, adalah salah satu tugas yang
dilakukan dalam pelajaran ini. Siswa tidak hanya memperkuat daya ingat mereka
melalui kegiatan menghafal ini, tetapi mereka juga dapat merenungkan ajaran
ilahiyah yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Dengan menghafal dan
memahami artinya, diharapkan siswa dapat menginternalisasi prinsip-prinsip
spiritual dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa juga diajarkan bagaimana berdoa sebagai cara
langsung berkomunikasi dengan Allah SWT. Pelajaran ini mencakup doa
sehari-hari, sebelum dan setelah belajar, serta doa khusus untuk situasi
tertentu. Melalui kegiatan berdoa, siswa diajak untuk menyadari bahwa Allah SWT
selalu mendengar dan mengabulkan permohonan hamba-Nya. Ini membantu mereka
menumbuhkan rasa tawakal (berserah diri) dan kepercayaan kepada Allah saat
menghadapi tantangan hidup.
Pemahaman makna ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan
ibadah lainnya sangat penting saat mempelajari Al-Qur'an dan Hadits. Siswa
tidak hanya diberi pengetahuan teknis tentang cara melakukan ibadah, tetapi
mereka juga diberi pemahaman tentang makna dan tujuan dari setiap ibadah.
Misalnya, diajarkan bahwa shalat adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah,
puasa adalah cara untuk mengendalikan diri, dan zakat adalah cara untuk
menunjukkan kepedulian sosial. Siswa diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan
kesadaran dan kekhusyukan, bukan sekadar rutinitas, setelah memahami artinya.
Melalui berbagai kegiatan spiritual ini, pembelajaran
Al-Qur'an dan Hadits bertujuan untuk meningkatkan kedekatan siswa dengan Allah
SWT. Mereka diajak untuk merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan
mereka, sehingga mereka dapat menumbuhkan rasa syukur, sabar, dan tawakal.
Dengan kemampuan spiritual yang kuat, diharapkan siswa dapat menjadi individu
yang senantiasa mengingat Allah (dzikrullah) dalam segala situasi, dan mampu
menghadapi tantangan hidup dengan tenang dan keyakinan yang teguh.
Dengan demikian, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits tidak
hanya memberi siswa pengetahuan agama, tetapi juga membantu mereka membangun
hubungan spiritual yang kuat dan hubungan yang harmonis dengan Allah SWT. Hal
ini menjadi bekal penting bagi siswa untuk menjalani kehidupan yang penuh makna
dan berkah.
5. Mempersiapkan
Dasar untuk Pendidikan Lanjutan
Siswa di Madrasah Ibtidaiyah
diajarkan prinsip-prinsip tajwid, termasuk makharijul huruf (tempat keluarnya
huruf) dan sifat-sifat huruf. Mereka juga belajar ayat-ayat singkat dari
Juz'Amma dan memahami arti sederhananya. Siswa juga belajar Hadits pendek yang
mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dasar ini
sangat penting karena menjadi dasar untuk mempelajari lebih lanjut fiqih,
akidah, ilmu hadits, tafsir Al-Qur'an, dan disiplin ilmu agama lainnya.
Siswa akan lebih siap menghadapi
materi yang lebih kompleks di masa depan dengan memperoleh pengetahuan dasar
ini. Misalnya, siswa akan lebih mudah mempelajari ilmu qira'at (bacaan
Al-Qur'an) atau tahfizh (menghafal Al-Qur'an). Mereka juga akan lebih siap
untuk mempelajari ilmu musthalahul hadits (prinsip dan kaidah hadits) dan
memahami hadits yang lebih panjang dan mendalam.
Selain itu, pembelajaran Al-Qur'an
dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah menumbuhkan minat dan kecintaan siswa
terhadap ilmu agama. Diharapkan, karena metode pembelajaran yang menyenangkan
dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, siswa akan merasakan bahwa
mempelajari Al-Qur'an dan Hadits adalah kegiatan yang bermakna dan
menyenangkan. Hal ini akan mendorong mereka untuk belajar lebih banyak tentang
agama saat mereka kuliah.
Jadi, pembelajaran Al-Qur'an dan
Hadits di Madrasah Ibtidaiyah tidak hanya memberi siswa pengetahuan dasar,
tetapi juga mempersiapkan mereka secara mental dan spiritual untuk menghadapi
tantangan pembelajaran yang lebih kompleks di masa depan. Ini merupakan langkah
awal yang penting dalam membentuk generasi yang memiliki pemahaman agama yang
kuat, sehingga mereka dapat menjadi orang yang berilmu, berakhlak mulia, dan
bermanfaat bagi masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan.
.
6.
Membangun Kesadaran Sosial
Pembelajaran
Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran sosial siswa melalui pemahaman tentang ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits
yang berbicara tentang keadilan, tolong-menolong, dan kepedulian sosial.
Kesadaran sosial ini mencakup kesadaran bahwa setiap orang memiliki tanggung
jawab atas lingkungan sekitarnya dan bahwa mereka juga harus membantu membangun
masyarakat yang harmonis dan berkeadilan.
Siswa
diajarkan untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang menekankan pentingnya
keadilan, seperti dalam QS. An-Nahl ayat 90: "Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan...". Ayat ini mengajarkan bahwa
keadilan harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hubungan
dengan keluarga, teman, maupun masyarakat luas. Siswa juga diajarkan
Hadits-hadits yang menegaskan pentingnya keadilan, seperti sabda Rasulullah
SAW: "Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim maupun yang dizalimi"
(HR. Bukhari). Dengan memahami ini, siswa diharapkan dapat menjadi individu
yang selalu berjuang untuk keadilan dan membela yang lemah.
Selain
itu, ayat-ayat seperti Al-Maidah 2: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
(mengerjakan) dosa dan permusuhan" mengajarkan siswa tentang pentingnya
tolong-menolong. Selain itu, mereka diberikan Hadits yang mendorong saling
membantu, seperti sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang menghilangkan
kesusahan seorang Muslim di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan
kesusahannya di akhirat." Diharapkan siswa mengembangkan rasa empati dan
keinginan untuk membantu orang lain dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat
jika mereka memahami prinsip-prinsip ini.
Dalam
Al-Qur'an dan Hadits, pendidikan tentang kepedulian sosial sangat penting. Ini
terlihat dalam ayat 177 Al-Baqarah, di mana disebutkan bahwa "Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke timur dan barat itu suatu kebajikan, tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, dan orang yang
meminta-
Melalui
pemahaman ini, siswa dididik untuk memperhatikan lingkungan sekitar mereka dan
berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat, seperti menjaga
lingkungan bersih, menghormati tetangga, dan membantu teman yang mengalami kesulitan.
Mereka juga diajarkan bahwa kepedulian sosial adalah bagian dari ibadah yang
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Oleh
karena itu, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits tidak hanya membuat siswa menjadi
orang yang taat beribadah, tetapi juga membuat mereka menjadi orang yang peduli
terhadap orang lain dan lingkungan mereka. Melalui penerapan nilai-nilai
keadilan, tolong-menolong, dan kepedulian sosial, diharapkan dapat tumbuh
generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki hati yang
tulus dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Hal ini akan membantu mereka
menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu mengubah lingkungan
sekitarnya dengan cara yang positif.
Kesimpulan
Salah satu tujuan utama pembelajaran Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual selain mengajarkan baca tulis. Diharapkan siswa akan tumbuh menjadi generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat melalui pembelajaran ini. Karena itu, agar siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadits dengan baik, pendekatan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan harus diterapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar