Jumat, 28 Februari 2025

Hakekat dan Tujuan Pembelajaran Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Hakekat dan Tujuan Pembelajaran Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Oleh : Mukhsin, S.Pd.I., M.Pd
Ka. Prodi PAI STAI Al Furqan Makassar

Sejak awal, pendidikan agama Islam memiliki peranan yang besar dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa. Pembelajaran Qur'an dan Hadits adalah salah satu mata pelajaran utama dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan baca tulis Al-Qur'an dan Hadits, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih mendalam untuk membangun generasi yang berakhlak mulia dan beriman kuat. 

Pembelajaran Qur’an Hadits diharapkan dapat mendukukng Pembentukan Karaktermpeserta didik. Sebagai bahagian dari materi pendidikan agama Islam maka Qur’an Hadits bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter nasional pada siswa, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter yang baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat yang religius dan produktif (Gusliana, E., & , N. : 2022). Pembelajaran Qur’an Hadits juga diharapkan dapat berperan sebagai Pengembangan Kepribadian Muslim. Pendidikan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat kecenderungan tauhid, yang merupakan fitrah manusia, serta membentuk kepribadian yang baik (Alim, S.: 2020)

Metode dan Pendekatan yang dilakukan adalah Pembiasaan Islami dalam bentuk Amalan sehari-hari seperti doa dan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) dapat meningkatkan perilaku moral siswa dan keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan. Di sisi lain Peran Guru sangat menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran guru sebagai motivator, kolaborator, dan teladan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan pendidikan sains serta mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan era Revolusi Industri.

Di Madrasah Ibtidaiyah, pendidikan agama Islam tidak hanya mengajarkan baca tulis Al-Qur'an dan Hadits, tetapi juga berfokus pada membangun karakter dan kepribadian siswa yang berakhlak mulia dan beriman kuat. Pendidikan ini membantu membangun generasi yang religius dan beretika melalui metode pembiasaan Islami dan peran aktif guru dan orang tua.

Hakekat Pembelajaran Qur'an Hadits

Hakekat pembelajaran Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah proses penerapan nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari siswa. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam dan Hadits sebagai penjelasannya merupakan sumber utama ajaran Islam, yang mencakup moralitas, hukum, dan pedoman hidup. Siswa tidak hanya diajarkan untuk menghafal atau memahami teks, tetapi lebih fokus pada menanamkan nilai-nilai ilahiyah dan meningkatkan kesadaran spiritual mereka. Mengajarkan al- Qur’an dan al- Hadits juga merupakan cara untuk mengenalkan siswa pada ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin (memberi rahmat bagi seluruh alam).

Siswa diajak untuk memahami pesan universal Al-Qur'an dan Hadits seperti keadilan, kasih sayang, toleransi, dan kebersamaan melalui pelajaran ini. Dengan demikian, pengetahuan ini berfungsi sebagai dasar untuk membangun kepribadian yang didasarkan pada iman dan takwa.

Oleh karena itu, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah membangun kepribadian yang teguh yang didasarkan pada iman dan takwa. Tujuannya adalah generasi yang tidak hanya memahami agama dengan baik, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka menjadi orang yang baik bagi masyarakat dan lingkungannya. Tujuan lain dari proses ini adalah untuk membentuk karakter siswa yang memiliki akhlak mulia sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan memahami tugas mereka sebagai khalifah di dunia.

Tujuan Pembelajaran Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

1.      Mengenal dan Memahami Al-Qur'an dan Hadits

Tujuan utama pembelajaran ini adalah mengenalkan siswa pada Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam. Siswa diajarkan cara membaca Al-Qur'an dengan benar (tajwid), memahami makna ayat-ayat sederhana, serta mengenal Hadits-hadits pendek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk menanamkan dasar pemahaman yang kuat tentang Al-Qur'an dan Hadits sambil mengajarkan siswa membaca, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Diharapkan hasilnya akan membentuk kepribadian siswa yang berakhlak mulia, berlandaskan iman dan takwa, dan yang mampu menerapkan ajaran Islam dengan cara yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari mereka.

 2.      Menanamkan Akidah yang Kuat

Tujuan utama pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah menanamkan akidah yang kuat dalam siswa. Akidah yang teguh merupakan pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim karena menjadi landasan bagi semua keyakinan, pemikiran, dan tindakan mereka. Siswa diajak untuk mengenal Allah SWT sebagai Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam semesta melalui pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Siswa dikenalkan dengan sifat-sifat Allah yang agung (Asmaul Husna) dan bukti kebesaran-Nya yang tercermin dalam ciptaan-Nya, sehingga mereka dapat merasakan kehadiran Allah di setiap aspek kehidupan. 

Siswa diajarkan untuk memahami bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, dan Hadits merupakan penjelasan praktis dari Rasulullah SAW tentang bagaimana mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, siswa tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis tentang Islam, tetapi mereka juga memperoleh pemahaman bahwa ajarannya bersifat universal, relevan, dan dapat diterapkan di mana pun dan kapan pun.

Selain itu, siswa diajarkan untuk memahami bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, dan Hadits adalah penjelasan praktis dari Rasulullah SAW tentang cara mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa tidak hanya mengenal Islam secara teoritis.

Sangat penting untuk mempelajari Al-Qur'an dan Hadits untuk menghindari perbuatan syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Siswa dididik tentang arti tauhid (menyembah Allah) dan bahaya syirik, baik syirik besar (menyembah selain Allah) maupun syirik kecil (riya' atau sombong). Melalui penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang berkaitan dengan tauhid, diharapkan siswa dapat menjaga iman mereka murni dan menghindari segala bentuk penyimpangan akidah.

Oleh karena itu, selain memberikan pengetahuan agama, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits dimaksudkan untuk membangun kepribadian siswa yang berlandaskan akidah yang lurus dan kuat. Diharapkan hal-hal ini dapat menjadi bekal bagi siswa dalam menghadapi kesulitan hidup, mempertahankan iman mereka, dan menjadi orang yang selalu taat dan bertakwa kepada Allah SWT.

3.      Membentuk Akhlak Mulia
Al-Qur'an dan Hadits adalah sumber ajaran Islam yang kaya akan nilai-nilai akhlak mulia, yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Banyak ayat dalam Al-Qur'an mengajarkan pentingnya akhlak mulia, seperti dalam QS. Al-Ahzab ayat 70; QS. Al-Baqarah ayat 153; dan QS. Al-Hujurat ayat 13. Selain itu, Rasulullah SAW mencontohkan dan menekankan pentingnya akhlak mulia dalam Hadits, seperti dalam sabdanya, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad).

Tujuan pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dalam diri siswa. Melalui penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang berkaitan dengan akhlak, siswa dididik untuk memahami pentingnya bersikap jujur dalam perkataan dan perbuatan, sabar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, dan menghormati orang lain tanpa mempertimbangkan status, suku, atau agama mereka. Nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga termasuk dalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja, di rumah, dan di sekolah.

Selain itu, tujuan pembelajaran ini adalah untuk membentuk karakter siswa sehingga mereka dapat menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, siswa dididik untuk jujur dengan berkata benar, menepati janji, dan bertanggung jawab. Selain itu, mereka telah dilatih untuk bersabar saat menghadapi masalah, tidak mudah marah, dan tetap tenang saat situasi sulit terjadi. Siswa juga diajarkan untuk menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan, serta orang tua, guru, teman, dan orang lain di sekitar mereka.

Jadi, Al-Qur'an dan Hadits mengajarkan kita untuk memiliki sikap dan perilaku yang baik, bukan hanya kognitif. Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki moral yang luhur, sehingga mereka dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan masyarakat secara keseluruhan. Diharapkan dengan internalisasi nilai-nilai akhlak ini, siswa dapat menjadi teladan dalam kebaikan dan berkontribusi positif dalam membangun lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.

4.      Mengembangkan Kemampuan Spiritual
Al-Qur'an dan Hadits adalah sumber ajaran Islam yang kaya akan nilai-nilai akhlak mulia, yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Banyak ayat dalam Al-Qur'an mengajarkan pentingnya akhlak mulia, seperti dalam QS. Al-Ahzab ayat 70; QS. Al-Baqarah ayat 153; dan QS. Al-Hujurat ayat 13. Selain itu, Rasulullah SAW mencontohkan dan menekankan pentingnya akhlak mulia dalam Hadits, seperti dalam sabdanya, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad).

Tujuan pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dalam diri siswa. Melalui penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang berkaitan dengan akhlak, siswa dididik untuk memahami pentingnya bersikap jujur dalam perkataan dan perbuatan, sabar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, dan menghormati orang lain tanpa mempertimbangkan status, suku, atau agama mereka. Nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga termasuk dalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja, di rumah, dan di sekolah.

Selain itu, tujuan pembelajaran ini adalah untuk membentuk karakter siswa sehingga mereka dapat menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, siswa dididik untuk jujur dengan berkata benar, menepati janji, dan bertanggung jawab. Selain itu, mereka telah dilatih untuk bersabar saat menghadapi masalah, tidak mudah marah, dan tetap tenang saat situasi sulit terjadi. Siswa juga diajarkan untuk menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan, serta orang tua, guru, teman, dan orang lain di sekitar mereka.

Jadi, Al-Qur'an dan Hadits mengajarkan kita untuk memiliki sikap dan perilaku yang baik, bukan hanya kognitif. Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki moral yang luhur, sehingga mereka dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan masyarakat secara keseluruhan. Diharapkan dengan internalisasi nilai-nilai akhlak ini, siswa dapat menjadi teladan dalam kebaikan dan berkontribusi positif dalam membangun lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Selain itu, tujuan pembelajaran Qur'an dan Hadits adalah untuk meningkatkan kemampuan spiritual siswa. Siswa diharapkan dapat meningkatkan kedekatan mereka dengan Allah SWT melalui aktivitas seperti menghafal ayat-ayat pendek (juz 'Amma), berdoa, dan memahami makna ibadah.

Tujuan dari pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bukan hanya untuk memberi siswa pengetahuan agama, tetapi juga untuk membangun kemampuan spiritual mereka. Kemampuan spiritual ini mencakup elemen keimanan, ketakwaan, dan kedekatan dengan Allah SWT, yang merupakan pilar penting dalam kehidupan seorang Muslim. Melalui berbagai kegiatan yang dirancang secara khusus, siswa diajak untuk membangun hubungan yang kuat dengan Allah dan meningkatkan pemahaman mereka tentang keberadaan Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Menghafal ayat-ayat pendek, terutama dari Juz 'Amma (Juz 30), yang banyak memiliki makna yang mendalam, adalah salah satu tugas yang dilakukan dalam pelajaran ini. Siswa tidak hanya memperkuat daya ingat mereka melalui kegiatan menghafal ini, tetapi mereka juga dapat merenungkan ajaran ilahiyah yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Dengan menghafal dan memahami artinya, diharapkan siswa dapat menginternalisasi prinsip-prinsip spiritual dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa juga diajarkan bagaimana berdoa sebagai cara langsung berkomunikasi dengan Allah SWT. Pelajaran ini mencakup doa sehari-hari, sebelum dan setelah belajar, serta doa khusus untuk situasi tertentu. Melalui kegiatan berdoa, siswa diajak untuk menyadari bahwa Allah SWT selalu mendengar dan mengabulkan permohonan hamba-Nya. Ini membantu mereka menumbuhkan rasa tawakal (berserah diri) dan kepercayaan kepada Allah saat menghadapi tantangan hidup.

Pemahaman makna ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya sangat penting saat mempelajari Al-Qur'an dan Hadits. Siswa tidak hanya diberi pengetahuan teknis tentang cara melakukan ibadah, tetapi mereka juga diberi pemahaman tentang makna dan tujuan dari setiap ibadah. Misalnya, diajarkan bahwa shalat adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, puasa adalah cara untuk mengendalikan diri, dan zakat adalah cara untuk menunjukkan kepedulian sosial. Siswa diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan kesadaran dan kekhusyukan, bukan sekadar rutinitas, setelah memahami artinya.

Melalui berbagai kegiatan spiritual ini, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits bertujuan untuk meningkatkan kedekatan siswa dengan Allah SWT. Mereka diajak untuk merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka, sehingga mereka dapat menumbuhkan rasa syukur, sabar, dan tawakal. Dengan kemampuan spiritual yang kuat, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang senantiasa mengingat Allah (dzikrullah) dalam segala situasi, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan tenang dan keyakinan yang teguh.

Dengan demikian, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits tidak hanya memberi siswa pengetahuan agama, tetapi juga membantu mereka membangun hubungan spiritual yang kuat dan hubungan yang harmonis dengan Allah SWT. Hal ini menjadi bekal penting bagi siswa untuk menjalani kehidupan yang penuh makna dan berkah.

 

5.      Mempersiapkan Dasar untuk Pendidikan Lanjutan

 

 Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah memiliki peran yang sangat strategis karena memberikan fondasi awal bagi siswa dalam memahami dan menguasai ilmu-ilmu agama Islam. Pada tingkat ini, siswa memperoleh pemahaman dasar tentang Al-Qur'an dan Hadits, yang akan menjadi bekal penting bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan agama di tingkat yang lebih tinggi, seperti Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, atau bahkan perguruan tinggi.

Siswa di Madrasah Ibtidaiyah diajarkan prinsip-prinsip tajwid, termasuk makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat huruf. Mereka juga belajar ayat-ayat singkat dari Juz'Amma dan memahami arti sederhananya. Siswa juga belajar Hadits pendek yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dasar ini sangat penting karena menjadi dasar untuk mempelajari lebih lanjut fiqih, akidah, ilmu hadits, tafsir Al-Qur'an, dan disiplin ilmu agama lainnya.

Siswa akan lebih siap menghadapi materi yang lebih kompleks di masa depan dengan memperoleh pengetahuan dasar ini. Misalnya, siswa akan lebih mudah mempelajari ilmu qira'at (bacaan Al-Qur'an) atau tahfizh (menghafal Al-Qur'an). Mereka juga akan lebih siap untuk mempelajari ilmu musthalahul hadits (prinsip dan kaidah hadits) dan memahami hadits yang lebih panjang dan mendalam.

Selain itu, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah menumbuhkan minat dan kecintaan siswa terhadap ilmu agama. Diharapkan, karena metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, siswa akan merasakan bahwa mempelajari Al-Qur'an dan Hadits adalah kegiatan yang bermakna dan menyenangkan. Hal ini akan mendorong mereka untuk belajar lebih banyak tentang agama saat mereka kuliah.

Jadi, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah tidak hanya memberi siswa pengetahuan dasar, tetapi juga mempersiapkan mereka secara mental dan spiritual untuk menghadapi tantangan pembelajaran yang lebih kompleks di masa depan. Ini merupakan langkah awal yang penting dalam membentuk generasi yang memiliki pemahaman agama yang kuat, sehingga mereka dapat menjadi orang yang berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan.

.

6.      Membangun Kesadaran Sosial

Pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sosial siswa melalui pemahaman tentang ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang berbicara tentang keadilan, tolong-menolong, dan kepedulian sosial. Kesadaran sosial ini mencakup kesadaran bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab atas lingkungan sekitarnya dan bahwa mereka juga harus membantu membangun masyarakat yang harmonis dan berkeadilan.

Siswa diajarkan untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an yang menekankan pentingnya keadilan, seperti dalam QS. An-Nahl ayat 90: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan...". Ayat ini mengajarkan bahwa keadilan harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan keluarga, teman, maupun masyarakat luas. Siswa juga diajarkan Hadits-hadits yang menegaskan pentingnya keadilan, seperti sabda Rasulullah SAW: "Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim maupun yang dizalimi" (HR. Bukhari). Dengan memahami ini, siswa diharapkan dapat menjadi individu yang selalu berjuang untuk keadilan dan membela yang lemah.

Selain itu, ayat-ayat seperti Al-Maidah 2: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam (mengerjakan) dosa dan permusuhan" mengajarkan siswa tentang pentingnya tolong-menolong. Selain itu, mereka diberikan Hadits yang mendorong saling membantu, seperti sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesusahannya di akhirat." Diharapkan siswa mengembangkan rasa empati dan keinginan untuk membantu orang lain dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat jika mereka memahami prinsip-prinsip ini.

Dalam Al-Qur'an dan Hadits, pendidikan tentang kepedulian sosial sangat penting. Ini terlihat dalam ayat 177 Al-Baqarah, di mana disebutkan bahwa "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke timur dan barat itu suatu kebajikan, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, dan orang yang meminta-

Melalui pemahaman ini, siswa dididik untuk memperhatikan lingkungan sekitar mereka dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat, seperti menjaga lingkungan bersih, menghormati tetangga, dan membantu teman yang mengalami kesulitan. Mereka juga diajarkan bahwa kepedulian sosial adalah bagian dari ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits tidak hanya membuat siswa menjadi orang yang taat beribadah, tetapi juga membuat mereka menjadi orang yang peduli terhadap orang lain dan lingkungan mereka. Melalui penerapan nilai-nilai keadilan, tolong-menolong, dan kepedulian sosial, diharapkan dapat tumbuh generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki hati yang tulus dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Hal ini akan membantu mereka menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu mengubah lingkungan sekitarnya dengan cara yang positif.

 

Kesimpulan

Salah satu tujuan utama pembelajaran Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual selain mengajarkan baca tulis. Diharapkan siswa akan tumbuh menjadi generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat melalui pembelajaran ini. Karena itu, agar siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadits dengan baik, pendekatan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan harus diterapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar